Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa
Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di
tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan
tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996, penemuan mereka
digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu
sukses hingga pasca 1980an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable)
dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis
vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa
variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi
dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik
yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode reader hanya sebuah alat input
biasa seperti halnya keyboard atau scanner tapi peran manusia sebagai operator
sangat minimum.
Bersamaan dengan pesatnya penggunaan barcode, kini barcode
tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh
kode ASCII.
Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan
inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang berupa
kombinasi kode matriks bujur sangkar.
Sumber: Google