1. Tidak semua ponsel Android keren
Android adalah Operating System (OS) milik Google. Dalam hal
ini Google tidak menyediakan hardware berupa smartphone atau tablet. Jadi untuk
menciptakan smartphone/tablet yang keren atau istilahnya high-end, tetap
dibutuhkan hardware yang baik.
Sebagai contoh LG GW620. Ponsel ini rilis pada November 2009
dengan menjalankan Android 1.5 Cupcake. Yang terjadi adalah LG GW620 merupakan
produk gagal. Bagaimana bisa? Jika hardware iPhone selalu sesuai dengan
software karena keduanya saling terkait dan atas persetujuan dan telah dites
oleh pihak Apple, maka tidak seperti itu dengan Android. Hardware yang
mendukung Android, tidak selalu ‘sekelas’ dengan Android itu sendiri.
2. Tidak semua ponsel Android mahal
Jika Anda membicarakan Samsung Galaxy S II atau Motorola
Atrix 4G pastinya merupakan contoh dari smartphone high-end yang didukung
hardware kelas atas. Dan hal itu membuat keduanya harus dijual dengan harga
tinggi. Namun tidak seperti itu jika Anda berbicara tentang Galaxy Mini atau
beberapa Android lain keluaran produsen China seperti ZTE atau Huawei.
3. Beda Android, beda User Interface
Bagi Anda yang belum tahu, Android bukan cuma satu! Google
telah merilis beberapa versi Android. Yang terbaru adalah versi 4.0 atau biasa
disebut Ice Cream Sandwich. Nantinya Google akan memberikan update
seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Mungkin Android 4.2 atau bisa juga
Android 2.4 untuk upgrade dari versi 2.3.
Tiap update yang diberikan umumnya membawa fitur baru.
Seperti update Android 2.3.4 yang memberikan firur GTalk video chat.
Dan, tiap-tiap versi Android itu punya tampilan (user
interface) yang berbeda. Demikian juga fitur yang dibawa. Semakin kesini
semakin canggih fitur yang diberikan.
4. Tidak semua ponsel menjalankan Android versi terbaru
Android versi 1.5 atau Cupcake rilis pada 30 April 2009.
Lalu muncul versi 1.6 atau Donut, kemudian versi 2.0/2.1 disebut juga Eclair
lalu rilis versi 2.2 aka Froyo. Tidak berhenti di situ, Google kembali rilis
versi baru Android 2.3 atau Gingerbread dan versi Android untuk tablet yang
disebut Honeycomb atau versi 3.0. Yang terbaru adalah versi 4.0 atau biasa
disebut Ice Cream Sandwich.
Dan, tidak semua ponsel Android yang baru rilis menggunakan
Android versi terbaru. Ponsel Android harga miring umumnya masih menjalankan
Android versi di bawah 2.2 Froyo. Itu karena hardware yang dipakai untuk
mendukung Android versi 2.1 atau sebelumnya masih di bawah yang dipakai untuk
Android 2.3, misalnya. Dan hal itu pastinya berpengaruh fitur yang dibawa, yang
kemudian mempengaruhi tinggi/rendah harga. Semakin baru versi Android, semakin
mahal harganya.
5. Fragmentasi dan Aplikasi
Fragmentasi atau pembagian Platform menyebabkan sejumlah
aplikasi hanya bisa dijalankan pada ponsel tertentu. Sebagai contoh, aplikasi
Twitter untuk Android hanya bisa dijalankan di ponsel Android minimal versi
2.1. Hal itu berarti ponsel dengan Android 1.6 tidak bisa menjalankan aplikasi
Twitter.
Kemudian tentang resolusi screen. Sejumlah aplikasi tidak
bisa dijalankan di ponsel dengan resolusi lebih tinggi. Contoh, ada ponsel
Android dengan screen HVGA (480 x 320 pixel) tapi ada pula Sony Ericsson XPERIA
X10 Mini/Mini Pro dengan resolusi screen lebih rendah QVGA (320 x 240). Ponsel
high-end seperti Nexus One yang support resolusi lebih tinggi (800 x 480). Dan,
Andapun bisa menemukan yang lebih tinggi lagi, yakni pada tablet Android
Honeycomb seperti Motorola Xoom dengan resolusi 1280x 800 pixels.
6. Prosesor dengan speed lebih tinggi tidak selalu
menghasilkan ‘smoother Android operation’
Anda bisa mencoba Sony Ericsson XPERIA X10 dengan prosesor
1GHz (Android 1.6). Kemudian beralihlah ke Milestone dengan prosesor 600MHz
(Android 2.1.). Jika Anda setuju, maka Milestone terasa lebih cekatan dan cepat
dalam melaksanakan perintah. Itulah kenapa prosesor dengan speed lebih tinggi
tidak selalu menghasilkan performa yang lebih cepat. Selainitu faktor RAM juga
akan mempengaruhi kualitas tampilan grafis.
7. Tidak semua aplikasi bisa didapat gratis
Bagi Anda yang tengah berpikir untuk beralih dari ponsel
standar ke smartphone Android, perlu diketahui bahwa aplikasi yang ada di
Android tidak gratis. Setidaknya, tidak semua. Aplikasi bawaan seperti Twitter
dan Facebook pastinya bisa didapat gratis. Tapi jika Anda sangat membutuhkan
aplikasi untuk penerjemah, misalnya, maka Anda bisa membelinya di Android
Market.
Android Market menyediakan berbagai aplikasi yang Anda
perlukan. Tinggal pintar-pintar memilih mana yang gratisan, mana yang bagus dan
terpercaya, atau mana yang dijual dengan harga rendah.
Ok, semoga tujuh hal dasar tentang Android ini bisa membantu
Anda memahami Android, sebelum benar-benar beralih menggunakan smartphone
Android.
Sumber: Google