Belakangan sedang heboh mengenai “gagalnya”
Satelit Telkom-3 mencapai orbit saat peluncuran, Senin 6 Agustus 2012. Satelit Telkom-3 yang memiliki kapasitas
transponder 32 C-band dan 10 Ku-band rencananya diluncurkan akhir tahun 2011
namun sempat tertunda karena beberapa hal. Satelit ini memang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan bandwidth transponder satelit yang semakin meningkat dan
tidak dapat dipenuhi oleh Satelit Telkom-1 dan Telkom- 2. O iya, Satelit Telkom ini merupakan bagian dari satelit komunikasi, yakni
satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi.
Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau
orbit bumi rendah. Satelit tipe ini berguna untuk layanan penyiaran,
telekomunikasi jarak jauh bidang perminyakan, pertambangan, dan rural
area yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan kabel.
Indonesia sendiri mempunyai satelit komunikasi yang saat ini
masih aktif mengorbit, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, adapun
beberapa diantaranya sebagai berikut :
Satelit Palapa C2 adalah
satelit komunikasi kedua dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan
oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C2 diproduksi oleh Hughes
(Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1996 di Kourou,
Guyana Perancis (Ko ELA-2), menggunakan roket Ariane-44L H10-3. Satelit ini
beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 150º BT di ketinggian 36.000 km di
atas permukaan bumi. Palapa C2 mempunyai 30 transponder C-Band dan 6 Ku-Band
yang melingkupi wilayah ASEAN, Iran, Vlodivostok, Australia, dan New Zealand.
Operasional satelit ini berpindah tangan ke PT. Indosat Tbk. akibat
penggabungan Satelindo dengan Indosat dan diperkiraan beroperasi selama 15
tahun sejak peluncuran.
Satelit Palapa D (kode
internasional = 2009-046A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki
dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus
2009 di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March
(Chang Zheng) 3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan
dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot
113º BT yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun 2011. Satelit ini
mempunyai kapasitas transponder 24 standard C-band, 11 extended C-Band dan 5
Ku-band yang melingkupi wilayah Indonesia, ASEAN countries, Asian countries,
Middle East dan Australia. Palapa D diperkirakan akan mengudara selama 10
tahun, namun kemungkinan akan kurang dari itu dikarenakan terdapat sedikit
masalah saat mengorbit.
Jangkauan Satelit Palapa D
Satelit Cakrawarta 1 atau
yang dikenal dengan nama Indostar 1 diluncurkan 12 November 1997 di Guiana,
Perancis dan diperkirakan akan mengudara selama 12 tahun. Satelit yang
dioperasikan oleh PT. Citra Sari Makmur (CSM) ini mengorbit di posisi 108 BT
dan memiliki 5 buah transponder S-Band yang digunakan untuk melayani TV
Broadcasting di Indonesia.
Satelit Telkom 1 (kode
internasional = 1999-042A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki
dan dioperasikan oleh PT. Telkom Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 12
Agustus 1999 di Guiana Perancis menggunakan roket Ariana 44P. Satelit ini
mengudara di posisi 108 BT dan mempunyai kapasitas transponder 24 C-band
dan 12 Extended C-Band yang melingkupi wilayah Indonesia dan ASEAN . Satelit
yang dibuat oleh Lockhead Martin diperkirakan selesai masa operasionalnya pada
tahun 2014.
Telkom-2 adalah satelit yang
diluncurkan Telkom ke angkasa untuk menggantikan satelit Palapa B4. Satelit ini
dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana
Perancis pada tanggal 16 November 2005. Telkom-2 memiliki umur operasi selama
15 tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar 70 persen kapasitas
transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar. Dari 30 persen kapasitas
yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital Sciences
Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi transmisi backbone
yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJJ),
sambungan langsung internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk
kepentingan militer. Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas
24 transponder C-band dan berbobot 1.975 kg. Daya jangkaunya mencapai seluruh
ASEAN dan India.
Jangkauan Satelit Telkom 2
Sumber: http://ardisragen.net/