Hukum
sebab akibat di dunia ini atau sering dikenal dengan sunatullah itu masih
senantiasa mengiringi detik-detik manusia. Dimana antara usaha/ikhtiar itu
berbanding lurus dengan hasil, walau kadang menurut manusia hasilnya berbanding
terbalik, namun kalau kita cermati lebih dalam sebetulnya tidak ada yang
berbanding terbalik. itu pasti insyaAllah
Terkdang
kita terkagum dengan prestasi orang lain. Terkadang juga timbul “iri”dalam
hati, ini penyakit yang harus dihindari. Sikap yang terbaik adalah kita
mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa mendapatkan keberhasilan sesuai dengan
presatasi dari teman tersebut. ya menimbulkan hasrat untuk “memiliki”
Kalau
kita teliti lebih dalam dan kita korek dari prestasi tersebut maka akan kita
temui disana pasti diawali dengan sebuah kerja keras yang luar biasa. Prestasi
atau kesuksesan tidak datang dengan sekonyong-konyong. Proses yang panjang dan
berat harus dilalui.
Kerja
keras dan cerdas selalu teriring dengan sebuah kata “semangat” ya sebuah kata
yang selau beriringan dengan kata “sukses”. Itulah dua hal yang senantiasa
berpasangan dimanapun dan kapanpun keadaannya.
Sobat
anda pengen sukses maka anda harus semangat. Atau kalau anda semangat maka anda
akan sukses insyaAllah. Itu dua kata yang selalu beriringan tidak bisa
dipisahkan.
Bagaimana
menumbuhkan semangat. Hal yang utama untuk lebih meningkatkan semangat adalah
perbaiki iman dengan sebaik-baiknya. Banyak cara untuk meningkatkan semangat.
Ingat
dengan perang badar? ya perang yang luar biasa dan kemustahilan terjadi.
Pasukan kaum muslimin hanya sepertiga dari jumlah musuh. dan persiap jauh lebih
sederhana daripada kaum musyrikin. Namun kemenangan tetap ada ditangan. Karena
memiliki semangat dan kualitas keimanan yang luar biasa. Orang yang semangat
dan kualitas iman oke maka Allah akan senantiasa bersama dengannya.
Dan
sebaliknya bila anda sering lalai dengan Allah maka rasa “malas” akan timbul
karena rasa malas ini timbul sebagai bukti tipisnya keimanan kita. Dan tanda
lemahnya hati karena itu adalah bisikan setan yang terkutuk. Orang yang maksiat
maka “malas” juga muncul dalam hatinya.
Malas
dan gagal sudah pasti terjadi. Dua kata yang tidak bisa dipisahkan juga. Gagal
tidak hanya di dunia namun juga diakhirat. Maka sobat untuk menghilangkan rasa
malas maka jauhilah maksiat. Inipun sangat erat hubungannya dengan rizki. Malas
pasti jauh dari rizki, maksiat adalah salah satu yang menjauhkan rizki. Jadi malas,maksiat, miskin,neraka adalah satu
paket. Silahkan anda coba teliti pada diri anda, ketika anda bermaksiat apakah
rasa malas itu timbul dan rizki anda terasa “seret”. Namun sebaiknya jangan
coba-coba cukp diamati aja diri anda.
Sedangkan
Semangat,iman, sukses ,surga juga satu paket.
Kalau ini insyaAllah suatu kepastiaan mari kita awali dengan sebuah kata
“semangat untuk meningkatkan kualitas iman, untuk kesuksesan kita sehingga bisa
masuk surga”..aamiiin
Selamat
mencoba memasuki zona sukses dan surga ^_^
Sumber: Google